Segala Puji hanya untuk Allah SWT, sholawat serta semoga tercurah atas utusan terpilih Muhammad SAW. Amin.
Suatu ungkapan syukur yang tak terkira atas apa yang telah Allah berikan kepada saya untuk setiap usaha mewujudkan sebuah Diary PKH, yang diharapkan mampu untuk merefleksikan kinerja pendampingan terhadap Program Keluarga Harapan. Tentu banyak keterbatasan yang melekat atas diri saya yang menjadikan banyaknya kekurangan atas performa blog Diary PKH ini. Tapi itu adalah satu pendorong bagi saya untuk terus berupaya agar terus dan terus belajar dan berusaha untuk yang terbaik.
Banyak sekali dukungan dari keluarga dan rekan serta stakeholder terkait, yang pasti keinginan untuk sama-sama mewujudkan bagaimana PKH akan menjadi bagian solusi pemutus rantai kemiskinan dan jalan perbaikan untuk penghidupan yang lebih baik bagi pesertanya adalah empaty luhur yang layak diapresiasi. Pendamping PKH bukanlah seorang Pekerja Sosial yang sempurna, tetap saja mereka adalah makhluk sosial yang tidak luput dengan segala permasalahannya. Mulai dari masalah pribadi, keluarga dan lingkungan tempat bekerja. Atau mungkin dari peserta dampingannya sendiri, tapi semua itu adalah anak tangga untuk naik pada kedewasaan pengalaman dalam pendampingan.
Walau sudah berupaya bekerja dalam mekanisme penjadwalan dan target, tetap saja banyak kendala yang akan menjadi faktor tidak bisa terwujudnya segala apa yang telah direncanakan sesuai harapan. Akan tetapi, pemetaan yang dilakukan dalam hari-hari pendampingan semoga bisa disinergikan dengan berbagai pihak terkait untuk mencapai tujuan bersama yang sejalan. Tapi bukan sekedar untuk kepentingan golonga atau partai politik tertentu. PKH bukanlah ajang untuk populeritas dan penggalangan simpati untuk memperoleh suara dalam kancah pemilihan seorang kepala daerah atau anggota legeslatif. PKH adalah hajat nasional untuk percepatan pengentasan kemiskinan, jadi mutlak untuk didukung oleh semua pihak.
Dengan pembuatan blog Diary PKH ini bukan bermaksud untuk menyebarluaskan tentang kemiskinan yang diderita oleh sebagian besar peserta PKH, akan tetapi bagaimana untuk merefleksikan sebuah empaty agar bisa melahirkan sebuah action atas upaya percepatan pengentasan kemiskinan. Nantinya saya sangat mengharapkan, upaya-upaya yang terkait proses pemberdayaan atas keluarga peserta PKH tidak tersandung dengan Aturan Birokrasi yang terkadang membuat para pendamping PKH kendur semangat. Objektifitas atas apa yang terjadi di lapangan hendaknya tidak dijadikan objek-an dalam memperoleh kepentingan sepihak. Para pendamping PKH sudah banyak mengalami tekanan dengan tanggung jawab moral pendampingan, hendaknya mereka disuport dengan tanpa pemanfaatan atas reward yang mereka terima.
Terakhir, semoga Allah selalu memberikan Taufiq dan Hidayah serta Inayah-NYA bagi saya dalam pembuatan blog Diary PKH ini. Besar sekalai harapan saya atas kritik dan saran serta bimbingan para guru untuk terwujudnya sebuah blog PKH yang bisa dijadikan prototip atas mekanisme pemetaan pendamping PKH atas setiap komponen di wilayah dampingannya. Tiada pengahrgaan yang bisa saya berikan atas itu semua kecuali ucapan Jazzakallah dan semoga menjadi catatan kebaikan di sisi Allah SWT.
Suatu ungkapan syukur yang tak terkira atas apa yang telah Allah berikan kepada saya untuk setiap usaha mewujudkan sebuah Diary PKH, yang diharapkan mampu untuk merefleksikan kinerja pendampingan terhadap Program Keluarga Harapan. Tentu banyak keterbatasan yang melekat atas diri saya yang menjadikan banyaknya kekurangan atas performa blog Diary PKH ini. Tapi itu adalah satu pendorong bagi saya untuk terus berupaya agar terus dan terus belajar dan berusaha untuk yang terbaik.
Banyak sekali dukungan dari keluarga dan rekan serta stakeholder terkait, yang pasti keinginan untuk sama-sama mewujudkan bagaimana PKH akan menjadi bagian solusi pemutus rantai kemiskinan dan jalan perbaikan untuk penghidupan yang lebih baik bagi pesertanya adalah empaty luhur yang layak diapresiasi. Pendamping PKH bukanlah seorang Pekerja Sosial yang sempurna, tetap saja mereka adalah makhluk sosial yang tidak luput dengan segala permasalahannya. Mulai dari masalah pribadi, keluarga dan lingkungan tempat bekerja. Atau mungkin dari peserta dampingannya sendiri, tapi semua itu adalah anak tangga untuk naik pada kedewasaan pengalaman dalam pendampingan.
Walau sudah berupaya bekerja dalam mekanisme penjadwalan dan target, tetap saja banyak kendala yang akan menjadi faktor tidak bisa terwujudnya segala apa yang telah direncanakan sesuai harapan. Akan tetapi, pemetaan yang dilakukan dalam hari-hari pendampingan semoga bisa disinergikan dengan berbagai pihak terkait untuk mencapai tujuan bersama yang sejalan. Tapi bukan sekedar untuk kepentingan golonga atau partai politik tertentu. PKH bukanlah ajang untuk populeritas dan penggalangan simpati untuk memperoleh suara dalam kancah pemilihan seorang kepala daerah atau anggota legeslatif. PKH adalah hajat nasional untuk percepatan pengentasan kemiskinan, jadi mutlak untuk didukung oleh semua pihak.
Dengan pembuatan blog Diary PKH ini bukan bermaksud untuk menyebarluaskan tentang kemiskinan yang diderita oleh sebagian besar peserta PKH, akan tetapi bagaimana untuk merefleksikan sebuah empaty agar bisa melahirkan sebuah action atas upaya percepatan pengentasan kemiskinan. Nantinya saya sangat mengharapkan, upaya-upaya yang terkait proses pemberdayaan atas keluarga peserta PKH tidak tersandung dengan Aturan Birokrasi yang terkadang membuat para pendamping PKH kendur semangat. Objektifitas atas apa yang terjadi di lapangan hendaknya tidak dijadikan objek-an dalam memperoleh kepentingan sepihak. Para pendamping PKH sudah banyak mengalami tekanan dengan tanggung jawab moral pendampingan, hendaknya mereka disuport dengan tanpa pemanfaatan atas reward yang mereka terima.
Terakhir, semoga Allah selalu memberikan Taufiq dan Hidayah serta Inayah-NYA bagi saya dalam pembuatan blog Diary PKH ini. Besar sekalai harapan saya atas kritik dan saran serta bimbingan para guru untuk terwujudnya sebuah blog PKH yang bisa dijadikan prototip atas mekanisme pemetaan pendamping PKH atas setiap komponen di wilayah dampingannya. Tiada pengahrgaan yang bisa saya berikan atas itu semua kecuali ucapan Jazzakallah dan semoga menjadi catatan kebaikan di sisi Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar